Minggu, 08 Februari 2015

Hubungan Bahasa dan Religiositas beserta Contohnya

Hubungan Bahasa dan Religiositas

Bahasa dengan religiositas juga saling berhubungan, baik bahasa terhadap agama maupun religi terhadap bahasa. Religi atau agama seseorang dapat diketahui dengan bahasa yang digunakannya. Sama halnya dengan etnik tadi, bahasa yang digunakan oleh sesorang juga dapat menjadi ciri pembeda, ciri penganal, dan juga menjadi identitas dari agama yang dianutnya. Tidak hanya itu, bahasa yang diungkapkan oleh sesorang juga dapat menunjukkan tingkat atau taraf pemahaman seseorang terhadap agama. Beberapa hal lain yang dapat menunjukkan hubungan bahasa dan agama dijelaskan oleh Ratna (2013) yaitu bahasa menjadi sarana pengungkapan religi atau yang berkaitan dengan agama, bahasa juga dapat memunculkan variasi bahasa agama seperti bahasa latin gereja, dan sebagainya.
Contoh hubungan bahasa dengan religiositas yaitu ketika seseorang sering menggunakan ungkapan yang berkaitan dengan agama maka dapat diketahui agama yang dianut oleh orang tersebut. Tetapi ketika orang tersebut selalu berbicara atau apapun yang dibicarakan selalu menyangkutpautkannya dengan agama, dan seberapa sering orang tersebut berbicara tentang agama berarti itu menunjukkan tingkat atau taraf pemahamannya terhadap agama. Misalanya, orang yang sering mengungkapkan kata Alhamdulillah, Astagfirullah, berarti orang tersebut beragama Islam, tetapi ketika orang itu berbicara dan sering menyangkutkan bahan pembicaraannya dengan agama, itu menunjukkan bahwa orang itu memiliki pemahaman yang mendalam terhadap agama Islam. Begitupun dengan bahasa yang diungkapkan oleh orang yang beragama Hindu, Budha, Kristen Khatolik, dan Kristen Protestan. Tidak hanya itu, efek agama terhadap bahasa juga terlihat pada beberapa topik penelitian seperti topik-topik penelitian yang memungkinkan misalnya pengaruh agama terhadap pemilihan bahasa, pemeliharaan bahasa (language maintenance) juga kosakata-kosakata serapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar