Minggu, 08 Februari 2015

Pengertian Slang, Contoh, dan Ciri-cirinya

 Pengertian Slang, Contoh, dan Ciri-cirinya

Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui oleh kalangan di luar kelompok itu (Chaer dan Lionie, 1995: 88). Lebih lanjut Pateda (1990: 55) menyatakan bahwa slang dapat pula diartikan sebagai ucapan popular yang didengar sehari-hari di daerah tertentu atau kata-kata yang berasal dari kolokial yang mengandung kata-kata yang kurang enak didengar. Auburger (dalam Suhardi, dkk., 1995: 166) mengungkapkan bahwa slang adalah suatu bahasa kelompok dengan unsur-unsur yang bersifat memisahkan yang berada di bawah pengaruh linguistik produksi dari sikap-sikap macam tertentu, slang selalu memiliki ciri skatologi dan memberi kesan adanya sekongkolan. Secara singkat menurut Porzig (dalam Suhardi, dkk., 1995: 166) bahwa slang merupakan bahasa sehari-hari dan digunakan sesuka penuturnya. Dari beberapa penjelasan mengenai slang tersebut, dapat disimpulkan bahwa slang adalah salah satu variasi bahasa yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari dan digunakan sesuka penuturnya.
a.       Contoh dan ciri-ciri slang bahasa Bugis
Ciri-ciri slang yang dipakai di daerah Bugis Sulawesi Selatan yaitu bahasa tersendiri yang berasal dari bahasa sehari-hari dan digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu khususnya remaja dan digunakan seenak mereka. Misalnya Syuballe digunakan oleh remaja-remaja tertentu untuk mengejek temannya, karena kata tersebut memiliki arti yang negatif dan kotor, tetapi teman yang di ejek itu tidak marah karena menurutnya itu sudah biasa buat mereka. Tidak hanya itu, kata tersebut bahkan digunakan sebagai kata sapaan di kalangan mereka. Lain halnya ketika orang lain yang bukan dari kelompok mereka mendengar kata tersebut diungkapkan oleh sekelompok remaja maka orang lain tersebut akan menganggap mereka sedang bertengkar karena saling mengejek, padahal itu merupakan hal yang biasa di kalangan kelompok mereka.


Ammon, Ulrich. 1995. Teori dan Metode Sosiolinguistik II. Terj. Suhardi, Basuki, dkk. Jakarta: Pusat                             Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar