Hubungan Bahasa dan Etnisitas
Hubungan bahasa dengan etnik sangat jelas karena
bahasa dapat menjadi ciri pembeda, ciri pengenal, dan ciri-ciri yang dibawah
oleh seseorang menunjukkan identitas etniknya. Orang yang berbicara dengan suku
asal yang sama akan menggunakan bahasa daerahnya, tetapi ketika berbeda suku
maka akan menggunakan bahasa Indonesia.
Contoh yang
menunjukkan hubungan bahasa dengan etnik. Hubungan itu lebih terlihat dari segi
fonetik atau pelapalan. Artinya, ciri etnik itu baru terlihat ketika orang
tersebut berbicara. Etnik Bugis yang biasa disebut dengan orang Bugis ketika
berbahasa Indonesia cenderung menunjukkan etniknya. Akhiran kata pada bahasa
bugis terdiri dari vokal, glottal plosif (?), dan velar nasal (ŋ) sehingga
ketika berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan berbeda etnik maka etnik
bugis dapat diketahui dengan akhiran pada kata yang digunakan, seperti pengucapan
pada kata yang diakhiri dengan fonem velar plosif /k/ menjadi fonem glottal
plosif /?/, misalnya pada kata [banyak] menjadi [banya?]. atau pengucapan e- (pepet) menjadi e- (taling) biasa dilakukan oleh etnik Batak, Sumbawa, dan Bima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar