Pengertian Interferensi
Interferensi adalah
terjadinya pencampuran dua bahasa yang dilakukan oleh bilingual. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Weinreich (1953, dalam Chaer dan Lionie, 1995: 159) bahwa
interferensi adalah adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan
adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang
dilakukan oleh penutur yang bilingual. Hal senada juga diungkapkan oleh Hartman
dan Stonk (dalam Chaer dan Lionie, 1995: 160) yang mengatakan bahwa
interferensi itu bukannya menimbulkan ‘pengacauan’ atau ‘kekacauan’, melainkan
kekeliruan, yang terjadi sebagai akibat terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran
bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa atau dialek kedua. Lebih lanjut Suwito
(dalam Wijana dan Rohmadi, 2006: 181) mengatakan bahwa interferensi merupakan
peristiwa pemakaian unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa lain yang terjadi
dalam diri penutur. Tidak jauh berbeda dari penjelasan sebelumnya, Kridalaksana
(2008: 95) juga mengatakan bahwa interferensi adalah penggunaan unsur bahasa
lain oleh bahasawan yang bilingual secara individual dalam suatu bahasa, tetapi
ciri-ciri akan bahasa lain itu masih kentara. Dari beberapa pendapat mengenai
interferensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa interferensi adalah terjadinya
persentuhan bahasa dengan unsur-unsur bahasa lain dalam dua bahasa oleh penutur
yang bilingual, tetapi ciri-ciri bahasa yang satu masih jelas.
Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan
Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguisti: Kajian Teori dan Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar